Di Tahun 2020 Youtube Apakah Masih Menghasilkan
Wednesday, 5 August 2020
Add Comment
Mengunggah video dan dibayar itulah cara kerja youtube, yang akhir-akhir ini terus menghipnotis para pendatang baru yang hadir dari berbagai belahan dunia.
Dengan syarat yang sangat mengikat, YouTube sebagai platform aplikasi video berbayar berhasil menarik minat berjuta orang di seluruh dunia.
Penghasilan yang sering dipamerkan oleh para Youtubers di channel para pengguna seakan menjadi magnet yang menyedot perhatian.
Sebelum tahun 2017, aturan youtube sangat ringan dirasa. Orang mengunggah video sembarangan saja sudah bisa tayang iklan.
Kemudian peraturan diperbarui. Tahun 2017 YouTube mengeluarkan peraturan baru, minimal 10.000 views baru bisa mendaftarkan ke google adsense.
Langkah ini membuat para pendatang baru harus mengebut kreasi mereka dan memaksimalkan optimasi untuk mendapatkan penghasilan.
Tahun 2018 YouTube kembali mengeluarkan aturan baru yang dirasa para pengguna lebih berat. Syarat 4000 jam tayang dan 1000 subscriber untuk memulai penayangan iklan. Menjadi ujian yang sangat berat bagi para pemula.
Banyak channel yang lama, yang sebelumya sudah menayangkan iklan tiba-tiba dismonetisasi karena view-nya sudah lebih 4000 jam tapi subscribernya baru beberapa ratus.
Logo dolar berwarna hitam dan dicoret menghiasi laman video para pengguna di aplikasi Studio Creator.
Aturan 4000 jam tayang dan 1000 subscriber ini berjalan sampai menjelang akhir tahun ini, 2019.
Baru pada bulan November 2019 YouTube kembali mengagetkan para kreator anak dengan peraturan yang tidak dapat diganggu gugat.
Dengan alasan melindungi anak-anak mulai November, YouTube akan menonaktifkan kolom komentar untuk channel yang bergenre anak-anak. Dan mulai 20 Desember lalu YouTube akan menonaktifkan monetisasi seluruh konten yang bergenre anak.
Anak-anak diperbolehkan memiliki channel sendiri minimal berusia 13 tahun, dan mengatasnamakan afiliasi pengelolaan konten pada orangtua masing-masing. Dan kepemilikan akun adsense minimal berusia 18 tahun.
Baru pada bulan November 2019 YouTube kembali mengagetkan para kreator anak dengan peraturan yang tidak dapat diganggu gugat.
Dengan alasan melindungi anak-anak mulai November, YouTube akan menonaktifkan kolom komentar untuk channel yang bergenre anak-anak. Dan mulai 20 Desember lalu YouTube akan menonaktifkan monetisasi seluruh konten yang bergenre anak.
Anak-anak diperbolehkan memiliki channel sendiri minimal berusia 13 tahun, dan mengatasnamakan afiliasi pengelolaan konten pada orangtua masing-masing. Dan kepemilikan akun adsense minimal berusia 18 tahun.
ADVERTISING
Baca Juga: cara membuat Youtube channel
Sampai di sini youtuber masih banyak mengenai banyak kendala yang lebih berat. Banyak kreator bertebaran di YouTube yang mencoba mencari penghasilan dengan cara me-reupload video orang lain yang terdapat di berbagai media sosial, tindakan seperti beresiko terkena teguran hak cipta dan yang terparah videonya akan dihapus oleh YouTube atas permintaan pemilik video atau berbagi penghasilan dengan pemilik hak cipta.
Dalam hal ini banyak kreator yang menjerit, seperti menghadapi simalakama: dihapus view hilang, tidak dihapus channel terkena teguran.
Di YouTube memang banyak video berbagai genre, berita, hiburan, tutorial, vlog, dan sebagainya. Kreator YouTube boleh Mengunggah video apapun asalkan tidak melanggar standar komunitas, semisal ketelanjangan, eksploitasi anak, kekerasan, kecelakaan yang massif yang memperlihatkan darah dan adegan tubuh manusia yang terluka.
Pornografi mendapat mendapat perhatian sangat khusus dari YouTube, kita tidak bisa mengunggah video berupa potongan adegan porno, atau ketelanjangan meskipun hanya beberapa detik dari seluruh adegan video.
Sulitnya Memasukkan Data Validasi Untuk Mendapatkan Penghasilan.
Di banyak media sosial, banyak terbentuk grup-grup kreator dari seluruh Indonesia. Keluhan para pemula hampir setiap hari menghiasi timline grup. Keluh kesah mereka ada di seputar PIN yang belum datang, padahal sudah 3 kali pengajuan.
Setelah PIN datang, pemilik akun harus mengisikan jumlah nominal kurang dari Rp 1.000 yang dikirimkan google lewat rekening mereka. Hal ini pun terkadang banyak youtuber yang masih menemui kendala.
Hari ini banyak Tokoh publik seperti Pejabat, artis, tokoh masyarakat yang lain membuat channel YouTube dan mengisi channelnya dengan kegiatan sehari-hari. Mereka sudah dikenal sebelumnya lewat aktifitas di berbagai media elektronik tanah air. Jadi tak heran kalau channel mereka selalu menarik hingga cepat berkembang.
Channel YouTube milik pemula dan orang biasa saat ini memang kurang bisa berkembang. Sulit mendapatkan View dan subscriber. Padahal mereka sudah berusaha keras siang malam.
Saya saja yang mengelola akun sudah 1 tahun dan View-nya sudah 1 juta lebih, baru mendapatkan penghasilan $12,00 di akhir tahun ini.
Sebagai bagian dari kreator saya beharap Tahun baru yang beberapa jam lagi akan menjelang, ada angin segar yang menyampaiakan kabar bahagia tentang pengelolaan YouTube yang lebih baik dan lebih ramah pada para kreator
Anda tertarik bermain youtube?
silahkan komentar di bawah postingan ini
0 Response to "Di Tahun 2020 Youtube Apakah Masih Menghasilkan"
Post a Comment